Sembilan Hal yang Harus Dikuasai dalam Berbisnis

Saya sangat suka dengan definisi Brad Sugars mengenai bisnis, yaitu: bisnis adalah suatu usaha komersial yang menguntungkan dan berjalan tanpa keterlibatan anda. Untuk mencapai kondisi itu tentunya ada caranya. Ada ilmunya. Ada tahapannya. Menurut Brad Sugars, ada enam tahap dalam membangun dan mengembangkan bisnis:

1. Mastery
2. Niche
3. Leverage
4.Team
5.Synergy
6. Result

Saya akan coba bahas mengenai tahap yang pertama. Mastery – adalah tahap awal dalam mengembangkan bisnis. Bagaimana bisnis itu bisa menghasilkan profit secara produktif berdasarkan informasi yang cukup untuk pengambilan keputusan.
Apa saja yang harus di-mastery (dikuasai)?

1. Uang, atau cashflow. Yaitu bagaimana kita menguasai data keuangan historis dan bagaimana dengan data itu kita bisa melakukan sesuatu di masa depan. Cashflow is king. Dengan cashflow itu kita mau buat apa? Jangan terpaku pada mengejar profit di kertas, tapi uangnya nggak ada di tangan. Anda harus kuasai ini. Ini adalah pondasi bisnis anda. Dengan cashflow yang kuat, apa pun bisa anda lakukan.

2. Target titik impas atau break even. Berapa banyak produk yang harus dijual, atau berapa banyak pelanggan, atau berapa rupiah penjualan per hari yang dibutuhkan untuk mencapai target titik impas itu. Kalau anda nggak tahu ini, bisa bahaya… Misalnya, sewa tempat, biaya, plus gaji karyawan per bulan adalah 3 juta, artinya biaya anda adalah 100 ribu per hari, berarti keuntungan yang harus diperoleh adalah minimal 100 ribu per hari. As simple as that.

3. Profit margin atau marjin keuntungan. Harus ditarget atau dibuat budgetnya, berapa profit margin yang harus didapat per hari untuk mencapai target yang diinginkan. Harus jelas berapa persentasenya atau nilai nominalnya. Mengutak-atik hitungan margin ini merupakan keasyikan tersendiri bagi saya. Inilah salah satu permainan bisnis yang menggairahkan.

4. Reporting atau pelaporan. Anda harus tahu angka-angka vital dalam bisnis anda per hari, per minggu, per bulan sehingga anda bisa membuat keputusan berdasarkan ini di masa depan. Berapa produk terjual hari ini, berapa marginnya, berapa jumlah transaksi hari ini, berapa prospek yang masuk ke dalam toko, dan sebagainya. Anda harus tahu ini.

5. Test and Measure atau uji ukur. Apa pun yang anda lakukan harus diuji dan diukur hasilnya. Jangan pernah melakukan sesuatu tanpa diukur tingkat keberhasilannya. Buat indikator kinerja kunci, yaitu apa saja indikator-indikator di bisnis anda yang merupakan kunci atau penentu vital. Harus anda identifikasi faktor-faktor ini. Misalnya anda buat brosur. Berapa biayanya? Bagaimana hasilnya? Untung atau rugi? Kalau untung, lanjutkan. Kalau rugi, diubah, diperbaiki atau dihentikan.

6. Delivery atau komitmen. Delivery juga saya artikan memberikan apa yang anda janjikan. Kalau anda sudah terima uangnya, ya anda harus berikan barangnya sesuai yang anda janjikan mencakup jumlah, kualitas dan waktu pengirimannya. Jangan berusaha menjanjikan yang hebat atau superior. Lebih baik yang biasa-biasa saja tapi konsisten. Berusahalah menutupi setiap lubang kelemahan yang ada. Sedikit demi sedikit.

7. Time. Kuasilah waktu. Produktivitas anda, bisnis anda, organisasi anda sangat tergantung kepada kemampuan anda menguasai waktu. Banyak teori mengenai penguasaan waktu ini, misalnya teori pareto (prinsip 80/20) atau the power of least effort.

8. Goal atau tujuan. Tujuan itu harus jelas dan disampaikan kepada organisasi kita. Tujuan itulah sebagai penunjuk arah bagi orang-orang yang mengikuti di belakang kita. Dari mana kita melangkah dan sampai di mana kita nanti, harus jelas dimengerti oleh mereka.

9. Self mastery. Menguasai diri sendiri, atau pengendalian diri. Ini menyangkut disiplin. Ini menyangkut fokus. Ini adalah harga yang harus anda bayar untuk mencapai kesuksesan.
Saya sendiri masih terus belajar dan mempraktekkan ilmu dari guru small business ini. Ilmunya banyak yang masuk akal buat saya. Cocok dengan kondisi bisnis yang saya jalankan saat ini. Mudah-mudahan cocok juga untuk bisnis anda.


sumber : http://supermilan.wordpress.com/2009/05/17/sembilan-hal-yang-harus-dikuasai-dalam-berbisnis/

9 Cara Menyontek Yang Paling Sering Dipakai Siswa

Bukan bermaksud mengajarkan cara mencontek. Tapi untuk referensi bagi rekan guru dan dosen agar lebih ‘waspada’ di ruang ujian :)
 

1. Share “Memory External”
Cara ini adalah yang paling sering dilakukan & sangat efektif. Menggunakan kertas kecil, sehingga memudahkan saat misi mencontek dilakukan. Cara ini memiliki resiko yang tidak terlalu besar. Mengapa? Kerena dengan ukuran kertas yang kecil, pergerakan saat mencontek tidaklah terlalu membuat guru curiga & juga cukup mudah menghilangkan barang bukti jika hampir ketahuan.
Jika guru mulai mencurigai kita, kita bisa langsung meremas-remas kertas tersebut & membuangnya jauh-jauh atau bisa kita sembunyikan di sepatu/kaos kaki. Namun semua itu haruslah dilakukan dengan sangat cepat & hati-hati. Cara ini tidak disarankan untuk yang duduk di depan karena sangat beresiko tinggi.
-
2. “Hardisk”
Cara ini sangatlah beresiko tinggi. Tingkat kegagalannya juga besar. Cara ini hanya dipakai oleh pelajar yang malas (malas belajar maupun malas bikin contekan ) & mempunyai nyali tinggi. Cara ini sangat beresiko & mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi karena butuh meja berkolong, harus membolak-balik halaman, menimbulkan suara & pergerakan yang mencurigakan. Jika ketahuan gurupun sangatlah sulit menghilangkan jejak & urusannya bisa panjang. Lagi-lagi cara ini sangat tidak disarankan bagi yang duduk depan.
-
3. “Sharing & Security”
Nah cara ini juga termasuk yang paling sering dilakukan di kelas. Dalam cara ini ada 2 tokoh yaitu server & client. Kelas bagaikan sebuah jaringan komputer. Server haruslah orang yang pintar dalam suatu mata pelajaran. Server bertugas membagi jawaban yang ia tahu kepada para client. Di dalam kelas haruslah terdapat banyak server untuk berbagai pelajaran. Karena jika hanya mengandalkan 1 server, daya jangkaunya sangat sempit. Cara penyebaran jawaban bisa melalui sobekkan kertas, finger code (jika soal pilihan ganda), ataupun peer 2 peer (melalui percakapan tanpa suara)
Cara ini tidak akan berjalan baik jika ada murid yang pelit/tukang ngibul. Cara ini butuh waktu yang cukup lama karena butuh waktu yang cukup lama karena harus melewati beberapa tahapan yaitu, proses “upload” jawaban oleh server, “download” jawaban oleh client, & proses penyebaran jawabannya. Cara ini dapat diaplikasikan untuk yang duduk depan. Resiko ketahuannya tergantung pada kekompakkan & kekreatifan dlm menyebarkan & menerima jawaban.
-
4. “Mbah Google”

Cara ini bermodalkan hp & pulsa. Sebenarnya cara ini sama dengan cara no 3, bedanya cuma teknologi yang dipake lebih canggih & modern. Tapi resiko kegagalannya lumayan besar. Apalagi klo ketahuan & diambil guru tuh hp bisa-bisa pindah kepemilikan & urusannya bisa lebih panjang dari no. 3.
-
5. “Spy Shot”


Cara ini digunakan jika teman sebangku anda pelit. Anda harus mempunyai mata yang tajam & memanfaatkan waktu secepat mungkin utk melakukannya. Cara ini kurang efektif karena biasanya orang yang pelit berusaha semaksimal mungkin utk menyembunyikan jawabannya. Dia juga punya trik-trik yang membuat anda tidak dapat melihat/meniru jawabannya.
-
6. “Foto Kopi”

Cara ini banyak digunakan oleh para pelajar yang malas membuat contekan. Biasanya mereka mem foto kopi buku cetak / catatan. Biasanya buku/catetan di fotokopi perkecil 30-40 kali.
-
7. “Hi-Tek”

Sekarang sudah jamannya teknologi. Semua sudah terkomputerisasi. Begitupun dengan mencontek. Sebenarnya cara ini sama dengan cara no. 4, bedanya hanya cara ini tdk membutuhkan pulsa. Jaman sekarang mencontek dapat menggunakan alat-alat canggih seperti hp ataupun jam tangan, dll. Untuk soal matematika & eksak bisa menggunakan kaluklator hp. Untuk soal bahasa inggris bisa menggunakan kamus di hp. Untuk soal hafalan bisa menggunakan notes di hp. Bahkan ada yang punya jam tangan yang bisa masukin contekan.
-
8. “Cari Inspirasi di WC”

Cara ini cara yang cukup ampuh jika kita sudah mentok & gak punya contekan. Biasanya anda harus bekerjasama menaruh buku/catatan/contekan lainnya di WC (tentunya di tempat yang tersembunyi). Jika anda bener-bener sudah mentok barulah anda pergi ke WC utk melihatnya. Jangan beramai-ramai pergi ke WC karena akan membuat guru curiga. Tapi cara ini sudah banyak diketahui oleh guru, jadi sebaiknya berhati-hati lah!
-
9. “Ngebatik”

Ngebatik adalah cara mencontek dengan media tangan ataupun meja. Cara ini adalah cara kuno namun cenderung efektif & cukup aman. Cara ini bisa digunakan bagi yang duduk depan, namun harus berhati-hati & waspada!

sumber : http://supermilan.wordpress.com/