Kabinet Artis

Gara-gara kabar Ahmad Dhani mau dicalonin jadi wakil presiden di republik yang saya cintai ini, otak kotor saya jadi bermimpi yang bukan-bukan. Saya diminta membantu menyusun kabinet yang personilnya disusun dari artis-artis negeri ini!

Dalam mimpi saya, telah terpilih sebagai presiden-nya Dedy Mizwar dan wapres-nya Ahmad Dhani. Berhubung pemilu menghabiskan waktu hingga 3 putaran, sedangkan jangka waktu mimpi saya hanya 4 jam (saya selalu telat tidur dan bangun kepagian), saya hanya punya waktu beberapa menit untuk segera mulai mengusulkan sebagian kabinet mendatang.

Sebagai menteri kesehatan, tentu saya ngga punya pilihan selain Lula Kamal. Meskipun sepertinya ibu dokter satu ini tidak berpengalaman tugas di pedalaman, cuma nama ini yang terpikir oleh saya. Pertama karena wajah manisnya yang sudah lama tidak tampil lagi, dan kedua karena namanya yang mirip dengan Titi Kamal – meski mereka bukan saudara.

Titi Kamal sendiri saya nominasikan untuk memimpin kementrian pemberdayaan wanita, berkat peranannya sebagai TKW di sinetron Muslimah. Penghayatannya dalam sinetron stripping jangka panjang itu saya rasa cukup sebagai bekal dalam jabatan tersebut.

Kementerian perencanaan, tentu hanya satu pilihan saya, yaitu Dedy Corbuzier. Terbukti bapak ini sudah berhasil memprediksi berbagai hal dengan tepat, jadi boleh dong saya berharap perencanaan yang didasarkan pada prediksinya akan lebih akurat.

Lantas, di jajaran penegakan hukum, pilihan tertuju Rommy Rafael. Kalau perlu mengungkap kebenaran, tinggal dihipnotis aja tuh para tersangka. Dijamin deh mereka bakal menceritakan semuanya, jujur tanpa ditutup-tutupi.

Menteri pertahanan saya serahkan pada Dewi Persik. Eits, tunggu dulu, ibu satu ini punya energi yang berlebih dalam hal mempertahankan pendapat. Lepas dari soal benar atau salah, yang penting dia berapi-api mempertahankan pendapatnya, maka cocok lah didudukkan sebagai menteri pertahanan. Saya yakin dia mampu menjalankan prinsip ‘right or wrong it’s my country’ dan ‘maju tak gentar’.

Kementrian komunikasi dan informasi saya suruh Roy Suryo yang mengurusnya. Prioritas identifikasi pornografi dan pornoaksi adalah program utamanya. Tentu dengan kapabilitasnya sebagai pakar telematika dan konsultan multimedia tugas ini akan mulus dituntaskannya.

Untuk urusan agama, saya akan serahkan pada Opick. Masa lalunya sebagai rocker yang kemudian beralih ke jalur religi, nampak menjanjikan. Setidaknya tiap hari para pemirsa bisa dibangunkan dengan nyanyian penyejuk jiwa, dan jika sudah mulai ngantuk, dihantarkan dengan musik pengobat hati.

Sedangkan untuk urusan luar negeri, saya nominasikan Cinta Laura. Secara bahasa Indonesia-nya sudah bernuansa Inggris, ngga perlu lah tes TOEFL segala. Ngga bakal gelagepan kalau disuruh keliling dunia – apalagi kalau cuman dibandingin sama si ‘Agus’.

Menteri Olahraga akan saya serahkan pada Dick Doang. Sebagai penggila bola, punya lapangan bola sendiri di rumah, pernah satu slot iklan dengan Del Pierro, saya yakin dia akan mampu meyakinkan dunia untuk memilih Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia.

Kementerian pendidikan adalah pilihan tersulit saya. Sampai saya terbangun dari mimpi, belum juga ketemu siapa yang paling pas di antara Ria Enes atau boneka Susan-nya ….

Sayang, saya tidak punya kebiasaan melanjutkan mimpi sehingga kabinet artis ini mungkin tidak akan pernah dilengkapi apalagi diperjuangkan.