Kali ini kita khususnya saya pribadi akan belajar dan mencoba memberikan motivasi diri dalam menjalankan bisnis yang diajarkan Rosulillah SAW dan Islam.
Berikut ini adalah sebuah penjelasan dan penjabaran singkat dari Ustad Yusuf Mansur mengenai kiat-kita dan suksesnya manajemen bisnis Rosulillah SAW.
Kesuksesan Rasulullah SAW itu sudah banyak dibahas dan diulas oleh para ahli sejarah Islam maupun Barat. Padahal manajemen bisnis
yang dijalankan Rasulullah SAW hingga kini maupun di masa mendatang
akan selalu relevan diterapkan dalam bisnis modern. Setelah kakeknya
yang merawat Muhammad SAW sejak bayi wafat, seorang pamannya yang
bernama Abu Thalib lalu memeliharanya.
Abu Thalib yang sangat menyayangi Muhammad SAW sebagaimana anaknya
sendiri adalah seorang pedagang. Tidak heran jika beliau telah pandai
berdagang sejak berusia belasan tahun. Kesuksesan Rasulullah SAW dalam bisnis tidak terlepas dari kejujuran yang mendarah daging dalam sosoknya. (Semoga kejujuran ini dapat memberi motivasi positif dalam diri setiap kita berusaha, Amien…)
Selain itu, Muhammad SAW juga dikenal sangat teguh memegang
kepercayaan (amanah) dan tidak pernah sekali-kali mengkhianati
kepercayaan itu. Menurut sejarah, telah tercatat bahwa Muhammad SAW
melakukan lawatan bisniske luar negeri sebanyak 6 kali
diantaranya ke Syam (Suriah), Bahrain, Yordania dan Yaman. Dalam semua
lawatan bisnis, Muhammad selalu mendapatkan kesuksesan besar dan tidak
pernah mendapatkan kerugian.
Lima dari semua lawatan bisnis itu dilakukan oleh beliau atas nama
seorang wanita pebisnis terkemuka Makkah yang bernama Khadijah binti
Khuwailid. Khadijah yang kelak menjadi istri Muhammad SAW, telah lama
mendengar reputasi Muhammad sebagai pebisnis ulung yang jujur dan teguh
memegang amanah. Lantaran itulah, Khadijah lalu merekrut Muhammad
sebagai manajer bisnisnya. Boleh dikatakan bisnis yang
dilakukan Muhammad dan Khadijah (yang menikahinya pada saat beliau
berusia 25 tahun) hingga pada saat pengangkatan kenabian Muhammad adalah
bisnis konglomerat.
Pola manajemen bisnis apa yang dijalankan Muhammad
SAW sehingga bisnis junjungan kita itu mendapatkan kesuksesan
spektakuler pada zamannya ? Ternyata jauh sebelum para ahli bisnis
modern seperti Frederick W. Taylor dan Henry Fayol pada abad ke-19
mengangkat prinsip manajemen sebagai sebuah disiplin ilmu, ternyata
Rasulullah SAW telah mengimplementasikan nilai-nilai manajemen modern
dalam kehidupan dan praktek bisnis yang mendahului masanya. Berdasarkan
prinsip-prinsip manajemen modern, Rasulullah SAW telah
dengan sangat baik mengelola proses, transaksi, dan hubungan bisnis
dengan seluruh elemen bisnis serta pihak yang terlihat di dalamnya.
Seperti dikatakan oleh Prof. Aflazul Rahman dalam bukunya “Muhammad: A
Trader” bahwa Rasulullah SAW adalah pebisnis yang jujur dan adil dalam
membuat perjanjian bisnis. Dia sering menjaga janjinya dan menyerahkan
barang-barang yang dipesan dengan tepat waktu. Muhammad SAW pun
senantiasa menunjukkan rasa tanggung jawab yang besar dan integritas
yang tinggi dalam berbisnis. Dalam menjalankan bisnis,
Muhammad SAW selalu melaksanakan prinsip kejujuran (transparasi). Ketika
sedang berbisnis, beliau selalu jujur dalam menjelaskan keunggulan dan
kelemahan produk yang dijualnya. Ternyata prinsip transparasi beliau itu
menjadi pemasaran yang efektif untuk menarik para pelanggan. Beliau
juga mencintai para pelanggannya seperti mencintai dirinya sehingga
selalu melayani mereka dengan sepenuh hatinya (melakukan service
exellence) dan selalu membuat mereka puas atas layanan beliau (melakukan
prinsip customer satisfaction).
Dalam melakukan bisnisnya, Muhammad SAW tidak pernah mengambil margin
keuntungan sangat tinggi seperti yang biasa dilakukan para pebisnis
lainnya pada masanya. Beliau hanya mengambil margin keuntungan
secukupnya saja dalam menjual produknya.Ternyata kiat mengambil margin
keuntungan yang dilakukan beliau sangat efektif, semua barang yang
dijualnya selalu laku dibeli Orang-orang lebih suka membeli
barang-barang jualan Muhammad SAW daripada pedagang lain karena bisa
mendapatkan harga lebih murah dan berkualitas. Dalam hal ini, beliau
melakukan prinsip persaingan sehat dan kompetitif yang mendorong bisnis
semakin efisien dan efektif.
Boleh dikatakan Rasulullah SAW adalah pelopor bisnis yang
berdasarkan prinsip kejujuran, transaksi bisnis yang adil dan sehat.
Beliau juga tidak segan mensosialisasikan prinsip-prinsip bisnisnya
dalam bentuk edukasi dan pernyataan tegas kepada para pebisnis lainnya.
Berdasarkan hal itu, beliau melakukan penegakan hukum pada para pebisnis
yang nakal. Beliau pula yang memperkenalkan asas “Facta Sur Servanda”
yang kita kenal sebagai asas utama dalam hukum perdata dan perjanjian.
Berdasarkan apa yang dibahas di atas ini, jelas junjungan yang kita
cintai itu adalah pebisnis yang melaksanakan manajemen bisnis yang
mendahului zamannya. Bagaimana tidak karena prinsip-prinsip manajemen
Rasulullah SAW baru dikenal luas dan diimplementasikan para pebisnis
modern sejak abad ke-20, padahal Rasulullah SAW hidup pada abad ke-7.
Dengan begitu, kita dapat mengatakan kepada pelaku bisnis, “Ingin bisnis
sukses, jalankan manajemen bisnis Muhammad SAW!”.
Sumber : http://www.adityaperdana.web.id