Racun Internet

Sudah lama saya ngga kecanduan internet seperti sekarang ini. Selain karena sekarang saya punya jalur internet bebas dan waktu sepanjang hari – di kantor maupun kampus -, sekarang ini saya baru mengenal dua website yang benar-benar menghabiskan waktu saya: facebook dan plurk. Tentu saja saya tidak melupakan kesayangan tradisional saya, Yahoo! Messenger, meski sekarang makin berat loading YM! di notebook saya yang pas-pasan ini.

Pertama, adalah Facebook, yang di dalamnya punya banyak aplikasi game menarik. Saat ini saya membatasi diri untuk hanya main di dua game: MyHouse dan ArmyFight. Kedua game ini menawarkan perang (kontes di MyHouse) melawan user facebook lain. Jika menang, mendapatkan poin yang bisa digunakan membeli senjata atau aksesori rumah. Target saya, untuk MyHouse adalah melengkapi rumah saya dengan garasi dan mobil. Sedangkan untuk ArmyFight, tentu saja saya mau pasukan saya dilengkapi dengan pesawat stealth. Item-item yang saya inginkan itu tidak murah, sehingga saya harus ratusan kali bertempur untuk mengumpulkan poin. Parahnya, dalam sehari saya hanya bisa tampil 20 kali. Perlu berminggu-minggu untuk mewujudkan target saya itu.

Satu hal yang menarik dari Facebook ini (dibanding Friendster) adalah saya bisa memantau hampir semua aktivitas teman-teman saya cukup di satu halaman saja. Di situ saya bisa langsung memasukkan comment ke status (shootout di Friendster kali ya), atau ke aktivitas lain. Dan, ada pemberitahuan jika ada follow-up atas komentar saya.

Yang saya cari di Friendster dan tidak ketemu, ada di Facebook: antar-dinding (wall-to-wall). Jadi posting saya di wall teman saya (testimoni di Friendster) bisa langsung saya urutkan secara kronologis, hasilnya mirip diskusi antara saya dan teman tersebut. Akibatnya saya rajin comment ke sana ke mari.

Kemudian ada fasilitas private chat real-time dengan teman di Facebook yang sudah terintegrasi (saya masih cari yang seperti ini di Friendster). Lumayan praktis untuk urusan tanya-jawab singkat masalah ringan atau sekedar janjian saling copy darat…

Kedua, Plurk yang termasuk mainan baru di internet. Mirip dengan Twitter, hanya saja tampilannya lebih dinamis. Sebenarnya saya lebih suka gaya tampilan Twitter, tapi di Plurk memang lebih memungkinkan dibuat skin yang aneh-aneh sesukanya. Selain itu ada pemberitahuan atas update maupun comment dari timeline Plurk yang saya ikuti. Baru-baru ini posting di Plurk bisa dikirim langsung ke Facebook untuk dijadikan status update. Menyenangkan karena bisa cross-posting tanpa repot.

Yang paling mengesalkan dari Plurk ini adalah apa yang disebutnya Karma. Semakin sering posting di Plurk, comment di Plurk orang, atau post yang mendapat comment, maka karma akan naik. Naiknya tipis-tipis, nol-koma sekian. Karma ini di-update tiga kali sehari, ditampilkan di profil user, termasuk di rangkuman profil di sebelah tiap post. Dan, yang bikin kecanduan, Karma ini bisa turun! Jadi harus rajin login terus posting dan menanggapi post orang lain.

Entah sampai kapan kecanduan konyol ini akan berakhir.