Senin, 8 Juni 2009 | 16:54 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat ekonomi syariah Agustianto mengatakan, terdapat sejumlah indikasi yang menunjukkan perbankan syariah tahun ini dapat mencapai target pangsa pasar (market share) hingga 2,8 persen dari total pasar perbankan nasional.
Menurut Agustianto di Jakarta, Senin (8/6), indikator tersebut antara lain bermunculannya bank syariah baru di Indonesia, turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate), serta sosialisasi bank syariah yang semakin memasyarakat. “Tahun ini akan bertambah sebanyak 5-6 bank syariah baru di Indonesia,” kata Agustianto menjelaskan salah satu indikator tersebut.
Ia menambahkan, pihak Bank Indonesia masih merahasiakan nama-nama bank syariah baru tersebut. “Kemungkinan ada pihak dari Timur Tengah yang akan membeli bank di Indonesia kemudian disyariahkan,” kata dosen ekonomi keuangan syariah di Universitas Indonesia (UI) tersebut.
Menurut Agustianto, pencapaian market share perbankan syariah sebesar 2,8 persen tersebut merupakan target realistis ketimbang target yang ditetapkan BI sebelumnya sebesar lima persen.
Ia menjelaskan, kondisi pertumbuhan rata-rata bank syariah setiap tahunnya mencapai 40 persen dengan market share sekitar dua persen.
Jika market share perbankan syariah dipatok lima persen, paling tidak membutuhkan pertumbuhan rata-rata bank syariah hingga dua kali lipatnya bahkan lebih.
Indikator lain, yaitu sosialisasi perbankan syariah yang semakin memasyarakat. “Masyarakat kini semakin mengetahui produk-produk bank syariah,” katanya.